2018-02-24

Dikala Sakaratal Maut

Kitab Barencong - Kesempurnaan hamba Allah pulang ke rahmatullah ini hanya sebuah misal atau contoh 

Ada beberapa pertanda menjadi rahasia

Bergerak daripada ujung sulla lalu naik ke atas kepala, rasanya seperti ditusuk-tusuk dengan jarum, dan lalu terus kepada telinga kiri dan kanan. Dan mendengar bunyi suara seperti bunyi badil/ meriam atau petir, dan heran rasanya terlalu sangat, itulah hakikat Jibril memberi tanda. Jibril itu suatu cahaya keluar dari diri kita pada waktu itu kita mengata: Ya Hu, Ya Hu, Ya Hu.

Sekarang umur kita tinggal 40 hari saja sesudah 33 hari yaitu tinggal 7 hari lagi keluarlah suatu cahaya/dari mata kita rupanya sangat elok bercahaya cahaya.

Dengan berpakaian hijau itulah dia malaikat Izrail. Dikala itu kita mengucap: Hakkul hak, hakkul hak, hakkul hak jadi umur kita tinggal 7 hari lagi.

Sesudah 3 hari itu, yaitu pada hari yang ke 36 keluar pula cahaya dari mata kita, yaitu cahaya yang amat putih bersih seperti kita jua besarnya, atau rupanya: baunya terlalu sangat harum seperti ambar kasturi dan dia berkata: Akulah yang bernama Muhammad itulah sesungguhnya Allah ta’ala memberi tanda gerak.

Dan dikala itu kita mengucap Alhamdulillah robbil alamin dan pada hari yang yang keempat puluh (40): maka Allah tajalli yaitu zat Allah s.w.t yang sebenarnya maka bertetaplah engkau pulang kerahmatullahi ta’ala seperti terlalu nikmat rasanya, tiada hingga lagi. Maka kita ingat, jangan lupa dalam hati kita ini Ujudullah Ta’ala.

Maka himpunlah Muhammad dan Allah, yaitu Hu Allah inilah perjalanan para arifbillah dan para wali-wali Allah jangan di ingat dimulut dan dihati ingat didalam dan barang siapa mengenal akan tuhannya, niscaya ia jahil akan dirinya sendiri.

Jikalau tiada anugerahnya kepadaku, niscaya tiadalah aku dapat mengenal tuhanku

Dan Sayidina Abu Bakar pernah ditanya orang
Bika arofa robbaka, artinya: dengan apa engkau mengenal tuhanmu?

Maka Sayidina Abu Bakar menjawab dengan tegas

Araftu robbi bi robbi, wa laula robbi ma araftu robbi
Artinya: Aku mengenal tuhan dengan tuhanku jua, jikalau tiada karena tuhanku, tiadalah aku dapat mengenal tuhanku. Maka yang bertanya itu meneruskan pertanyaannya. Apa mungkinkah manusia ini dapat mengenal tuhan?

Maka Sayidina Abu Bakar menjawab:
Al adju andarkil idroki idrokum
Artinya: lemah daripada mendapat akan pendapat, itulah yang mendapat, maksudnya ialah: kelemahanku akan tuhannya. Jadi jelasnya ialah: dia juga yang mendapat kaunya lebih jelas lagi kaum sufi mengatakan laya’rifullah ilallah.

Artinya: Tiada mengenal Allah hanya Allah

Sekarang baiklah hamba bawakan pula ayat yang berbunyi: wafi amfusikum afala tursirun, artinya: didalam diri kamu kenapa kamu tidak mengetahuinya dan lagi dalil mengatakan wafi amfusikum wama yafalun, artinya: Tuhan ada pada engkau tetapi engkau tiada melihat. Maka dengan adanya dalil ini / dalil Al-Qur’an yang nyata ini. Marilah kita mengenal Tuhan Allah s.w.t.

Beranikanlah: jangan ada rasa takut, rasa takut itu adalah bujukan syaiton laknatullah.

Lil jismil insani insanu
Artinya: carilah orang, yang ada orang didalam orang

Fastazkurni, fastazkurkum
Artinya: kenalilah sedalam-dalamnya tuhanmu dan dia juga mengenal kepadamu

Demikianlah orang yang hendak mengenal diri dan lagi firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an: wanah aqrobu ilahi min khablil wail. Artinya: Kami adalah lebih dekat kepadanya daripada urat leher mereka sendiri (Qaf. 50,16)

Quluah bitu al-jami’a famma ya’tiyanakum minni huda famantabia huda yafala khaufun alaihin walahum yakhjanun, artinya: berangkatlah kamu sekaliannya, jika datang petunjukku kepadamu maka barang siapa mengikuti petunjukku, niscaya tiada takut dan tiada gentar dan tiada berduka cita waktu selama-lamanya.

Jadi ayat ini adalah bagi kita untuk mendorong kita dalam menuju tuhan robbul alamin.

Maka dari pada itu segalanya ialah: menuntut demi Allah, mengenal demi Allah, berjuang demi Allah

Sembahyang demi Allah, bekerja demi Allah, beramal demi Allah, berusaha demi Allah, jadi keseluruhannya adalah demi Allah. Tidak ada demi itu dan demi ini, semuanya ditundukkan dan direndahkan demi Allah. Hidup di alam maya semata-mata melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah. Hamba berbuat menurut sekehendak Allah. Tidak menambah dan mencurangi dari kehendak Allah. Apabila hamba berani menambah dan mengurang daripada kudrat dan iradat Allah, maka aku hukumkan dariku itu murtad. Dan apabila kau lupa sekejap saja kepada Allah, maka aku hukumkan diriku itu kafir. Sekarang baiklah kita teruskan dengan ayat yang berbunyi Kholaqtul zinna wal insa liya’budun. Arrtinya: Aku jadikan jin dan manusia semata-mata untuk mengenal kepadaku atau untuk mengabdi kepadaku, atau untuk menyembah kepadaku. Mengenal tuhan adalah suatu amanah dari Allah, untuk kita laksanakan secepat mungkin dan janganlah kita lalaikan mengaji/menuntut rahasia besar ini. Sabda Rasulullah saw faija ajakaro illa khonasa, artinya: apabila ingatlah musnahlah syaiton. Maksudnya ialah: yang ingat disini bukan makhluk biasa, tetapi hamba yang sudah melaksanakan kepada keakuan tuhannya. Itulah manusia Allah namanya. Itulah insan kamil inilah yang dimaksud oleh sabda nabi kita Muhammad s.a.w dan sekarang kita teruskan pula kepada hadist yang berbunyi: Takholaqu bi akhlakillah. Artinya: berakhlaklah kamu dengan akhlak Allah.

Apa yang dimaksud dengan berakhlak dengan akhlak Allah? jawabnya ialah hamba yang sudah mewujudkan tuhan dalam dirinya pribadi itulah akhlak Allah. Jadi tujuan utama dalam bidang ilmu tasawuf ialah: untuk menyempurnakan lahir dan bathin, luar dan dalam, syariat dan hakikat, fikih dan tasawuf. Dan dapat membedakan yang hak dengan yang batil. Dan dapat membedakan dan mengetahui mana yang sebenar-benarnya insan kamil dan mana manusia biasa.

Yang semulia-mulia hamba disisi tuhannya ialah: yang tahu akan dirinya dan yang tahu rahasia yang satu itu. Setinggi-tinggi maqam ialah yang menduduki kedudukan tuhannya. Tuhan menjadi matanya untuk melihat, tellinganya untuk mendengar, dan lidahnya untuk berkata-kata.

Dan orang yang tidak terdinding lagi pandangannya ialah: hanya satu pandangannya, satu tekatnya satu akidahnya, satu pendiriannya, dan satu dalam rahasianya. Pokoknya segala-gala adalah Satu belaka bagi pendirian hamba hanya satu dan satu. Semuanya bilangan adalah satu. Semesta satu, semua alam satu, surga dan neraka satu, pendeknya adalah semua satu.

Demikianlah pendirian seorang arif atau wali Allah. Seorang wali Allah pernah berkata tidak ada kejahatan di dalam dunia ini. Beliau sangat optimis sekali. Demikianlah yang pernah melompat dari mulutnya seorang arif atau wali Allah.

ILLAH : RASA

Rasa sejati dan mutlak dan murni inilah rasa tuhan yang sejati dan abadi dan mutlak nafsul muttmainnah itulah yang disebut sunyi dari zat maha suci tuhan yang disebut nafsu zat hak ta’ala yang disebut sunyi dari zat maha suci tuhan.

Rasa yang sejati itu tidak tersentuh dan tidak bercerai dari maha suci tuhan, ini yang dikatakan dia yang didalam dan dia yang diluar. Dia yang mengurung dan dia yang dikurung. Itulah kedudukan seorang wali Allah ta’ala. Beliau itu sudah wahua ma akum artinya berbarengan siang dan malam dan tiada dibatasi oleh ruang dan waktu dan tiada rusak karena rusaknya Adam, Dia tetap langgeng selamanya.

Liqo (pertemuan)

Kalau yang tertulis dalam Al-Qur’an itu datangnya dari mana dan kemana simpunnya. Apakah setelah membekas pada kulit-kulit kayu daun-daun kurma, batu-batu dan di kayu-kayu sudah dihilangkan yang sejatinya?

Apakah Al-Qur’an itu hanya yang tertulis di lukh mahfutz saja? adakah yang lainnya lagi?

Bagaimana muayatnya dan apakah nama tempatnya?

Kitab yang diturunkan Allah ke bumi ini ada 104 buah kitab. Adalah kitab yang tersembunyi dibalik yang 104 itu yang memang ada, ialah: kitabullah yang sebenarnya itu apakah ia berhuruf, bersuara merupakan kata-kata kitabullah itu sunyi dari segalanya. Manusia hanya diberi sedikit saja percikan kalau tuhan hakiki dan azalli. Jadi siapa yang berhajat kepada ilmu, ilmuwan namanya. Dan siapa yang berhajat kepada ilmu dan kepada Allah, itulah yang sebenarnya, yang sampai. Inilah maqam tuhan yang hakiki dan azali dan inilah maqam ahlul akhirat namanya. Inilah maqam nabi-nabi. Dan rasul-rasul Allah. Ini maqam Muhammada namanya. Maqam yang terpuji dilangit dan terpuji di bumi. Jadi siapa-siapa yang dikehendaki Allah, hanya engkau sendiri kurang faham dengan Allah. Bila engkau paham dengan Allah, maka berarti engkau sepaham dengan Allah.

Artinya: fahammu satu rahasia dengan Allah, kemauanmu satu rahasia dengan kuasa Allah.

Akhirnya ujudmu dan hidupmu satu rahasia dengan ujud Allah dan hayatullah zat.

Nur Muhammad

Nur Muhammad itu adalah pandangan pertama bagi kita karena itu adalah bibit dari segala kejadian.

Adapun takbir atau mukarramah itu ialah: Allah itu hayat Hu itu Roh, Roh itu nafas, nafas itu nyawa. Mukarramah takbir ini diambil dari kitab TUHPA. Pakaian dari DATUK SANGGUL tanah kuning Rantau (Kalsel). Sekarang kita mengambil pakaian DATU MUHMMAD HASAN Negara (Kalsel) bunyinya inilah ilmu rapat mufakat segala ulama yang ahlus sunnah wal jamaah yang hak. Maka inilah pegangan kita pada hayat. Hayat itu menjadi nyawa dan nyawa itu menjadi Nur Muhammad. Dan Muhammad itulah Roh Allah. Tetapi disini kita teruskan kepada zat-zat sifat Allah jua. Jangan terhijab/terdinding. Jadi Allah dan Muhammad jangan diceraikan, seperti nafi dan isbat kesimpulannya ialah kalimah La ilaha ilallah itu gugurnya kepada: hayat, roh, nafas dan nyawa.

Susunannya begini La itu hayat, ilaha itu roh, illa nafas dan Allah itu nyawa.

Jadi yang sebenar-benarnya diri itu Nur Muhammad
Yang sebenar-benarnya Nur Muhammad itu sifat

Sebenar-benarnya sifat itu zat, yaitu zat hayat
Allahlah yang disebut rahasia Allah (Sirrullah)

Inilah perjalanan menurut Datuk Muhammad Hasan

Kebersihan hamba kepada semua penuntut simpanlah ia baik-baik jangan sampai dibeberkan ditengah-tengah masyarakat, nanti bisa menimbulkan fitnah besar. (Selanjutnya - Pandangan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari / Datu Arsyad)

File pdf:

https://googledrive.com/host/0B6BIN5otUZK0Tlc2QkZISVlFckU  
https://googledrive.com/host/0B6BIN5otUZK0LXVJSDMyYlZKdGs




KOMENTAR