2018-02-17

Isi Pokok Agama Islam


Kitab Hakekat 

Isi Pokok Agama Islam

1. IMAN / AQIDAH : Dipelajari oleh Ilmu Tauhid/Ushuluddin
2. ISLAM / SYARIAT : Dipelajari oleh Ilmu Fiqh, yang berisi peraturan/hukum
  • Ibadah : Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, Haji
  • Muamalah : Hukum niaga, Nikah, Waris dsb.
3. IHSAN AKHLAK : Dipelajari oleh Ilmu Akhlak / Tasawuf
  • Akhlak kepada Khaliq / Allah
  • Akhlak kepada sesama makhluk

Tasawuf
TASAWUF adalah membersihkan diri/bathin untuk mendekatkan diri kepada Allah

Tujuan Tasawuf adalah: FANA

Yaitu mencapai Ma’rifatullah atau leburnya pribadi Kebaqoan Allah dalam keadaan Hulul. Dimana perasaan insani lenyap, Rasa Ketuhanan. Semua rahasia yang membatasi diri dengan Allah tersingkap, ketika Allah dan diri menjadi satu.

PINTU FANA
  • Dawamuz Dzikir : Selalu ingat kepada Allah
  • Dawamuz Nisyaa : Selalu melupakan yang lain

TINGKATAN TASAWUF
  1. SYARIAT : Peraturan
  2. THARIQAT : Pelaksanaan
  3. HAKEKAT : Kebenaran
  4. MA’RIFAT : Sebagai puncak segala/mengenal Allah yang sebenar-benarnya

SABDA NABI MUHAMMAD SAW:

SYARIAT ADALAH PERKATAANKU
THARIKAT ADALAH PERBUATANKU
HAKEKAT ADALAH KELAKUANKU
MA’RIFAT ADALAH PRIBADIKU

METODE / FASE MENCAPAI MA’RIFAT
  1. TAKHALI : Membersihkan diri dari sifat yang tercela
  2. TAHALLI : Mengisi diri dengan sifat yang terpuji
  3. TAJALI : Mengenal Allah yang sebenarnya

ARTI RUKUN ISLAM

SAHADAT
Artinya adalah menjalankan perintah Allah dengan sungguh-sungguh dan menepati apa yang dibicarakan atau diucapkan.
Tempatnya di Mulut.

SHALAT
Artinya perilaku/tingkah laku yang utama, maksudnya sabar.
Tempatnya di Mata

PUASA
Artinya adalah menerima, ikhlas, dan ridho.
Tempatnya di Hidung

ZAKAT
Artinya sifat yang utama atau sabar.
Tempatnya di Mata

HAJI
Artinya menepati janji.
Tempatnya di Rasa dan Tingkah Laku.

Disebut menjalankan Rukun Islam Sejati, apabila Lisan Bisu, Hidung Pepet, Mata Buta, Telinga Tuli dan Badan Mati. Itulah MATI DALAM HIDUP, DAN HIDUP DALAM MATI, Yaitu HIDUP SELAMANYA.

ARTI RUKUN IMAN

PERCAYA KEPADA ALLAH
Menjalankan hidupnya jasad kita dan merasa menjadi sifatnya Allah.
Menjalankan tingkah laku yang utama dan lahir/bathin tetap suci.

PERCAYA KEPADA MALAIKAT
Mengendalikan panca indra atau hawa nafsu mata, telinga, hidung, mulut dan rasa, karena malaikat berada di dalam panca indra kita.

PERCAYA KEPADA RASUL/UTUSAN
Mengendalikan rasa dan mengheningkan cipta

PERCAYA KEPADA KITAB
Mengendalikan nyawa artinya tetap ingat dan mengerti asal kejadian kita.

PERCAYA KEPADA TAKDIR
Adanya nafsu karena adanya budi dan pribadi, karena itu cepat-cepat pasrah kepada Dzat kita.

PERCAYA KEPADA HARI AKHIR
Kepastiannya mati dari Wisesa Dzat kita Pribadi

RUKUN ISLAM

1. SYAHADAT

a. SYAHADAT SYARIAT

Mengucapkan dua kalimah syahadat
ASYHADU ALLA ILLAHA ILALLAH WA ASYHADUANNA MUHAMMAD RASULULLAH

b. SYAHADAT THARIQAT

Bahwa segala perbuatan makhluk terbit dari kodrat Allah
Syaratnya: Tidak terdapat perlawanan antara perbuatan makhluk dengan kodrat Allah.

c. SYAHADAT HAKEKAT

Bahwa yang wujud hanya Allah
Syaratnya: Tidak memandang wujudnya makhluk

2. SHALAT / SEMBAHYANG

Sebelum dibahas mengenai Shalat/Sembahyang, kita wajib mengetahui :
  • Siapa yang wajib di sembah…?
  • Dimana tempatnya yang kita sembah…?
  • Apa syaratnya menyembah…?
  • Bagaimana menyembah yang benar…?

JAWAB

  • Yang Wajib di sembah hanyalah Allah Pribadi Yang Maha Esa
  • Tempatnya yang kita sembah (Allah) adalah di Hati Sanubari yang menyembah
  • Syaratnya menyembah adalah suci lahir dan bathin/hati
  • Menyembah yang benar adalah apabila Raga, Cipta, Hati dan Rasa menyatu dan bersama-sama menyembah (manunggal).

Yang menyembah dan yang di sembah sudah manunggal di hati sanubari yang menyembah (Roh Suci Manunggal Sukmo Sejati di Hati Sanubari).

a. SHALAT SYARIAT

Disebut juga Shalat Raga atau Shalat ngabekti.
Mendirikan Shalat dengan cukup syarat dan rukunnya serta cara-caranya.
Kiblatnya: Ka’bah di Mekah – Saudi Arabia
Waktunya: Sudah ditentukan.

NIAT
Adalah nyipto atau konsentrasi

BERDIRI
Berdiri berasal dari Api yang berwujud huruf Alif.
Alif artinya hidup, maksudnya cahaya yang terang
Hakekatnya adalah Roh Idhofi yang disebut Dzattullah

TAKBIRATUL IHROM: ALLAHU AKBAR

Jumlah hurufnya ada 8 (Delapan)
  1. ALIF: Disebut ALIF MUTAKALIMAN WAKIL
  2. LAM AWAL: Disebut LAM TAKJIM
  3. LAM AKHIR: Disebut LAM JAKIDAH
  4. HA: Disebut HA HUAHAD
  5. ALIF: Disebut ALIF TAMSUR
  6. KAF: Disebut KAF KABITAH
  7. BA’: Disebut BA’ RUBUBIYAH
  8. RA’: Disebut RA’ RAPINGUL DRAJAT

Delapan Huruf tersebut diringkas jadi satu di Huruf HU
Kumpule Kawulo lan Gusti atau Manunggalnya Makhluk dan Kholik.

RUKUK
Rukuk berasal dari Angin, sejatinya adalah Angin Nafas yang memuji atau dzikir siang malam tiada berhenti yang disebut Angin Sempurna, itu adalah TETALINING URIP/TALI HIDUP yang jumlahnya ada 4 (empat).
  • NAFAS : Keluar dari telinga, warnanya merah, dzikirnya: LAILAHA ILALLAH…
  • TANAFAS : Keluar dari lisan, warnanya hitam, dzikirnya: ILALLAH…
  • ANFAS : Keluar dari hidung, warnanya kuning, dzikirnya: ALLAH…
  • NUFUS : Keluar dari mata, warnanya putih, dzikirnya: HU ALLAH…
Hakekatnya adalah Roh Rohani yang disebut SIRRULLAH 

SUJUD
Rukuk berasal dari Air, sejatinya adalah Banyu Urip/Air Kehidupan yaitu Air Sejati, yang jumlahnya ada 4 (empat):
  • Wadi, warnanya Merah
  • Madi, warnanya Kuning
  • Mani, warnanya Hijau
  • Manikem, warnanya Putih
Hakekatnya adalah Roh Rabani yang disebut SIFATTULLAH

DUDUK
Duduk berasal dari Bumi, sejatinya adalah Jisim/Jasad atau Badan Tunggal.
Yaitu Bumi Suci atau Bumi Sempurna, jumlahnya ada 4 (empat):
  • Bumi Besi yaitu : Kulit
  • Bumi Perunggu yaitu : Daging
  • Bumi Kuningan yaitu : Otot
  • Bumi Slaka yaitu : Tulang
Hakekatnya adalah Roh Jasmani yang disebut WUJUDULLAH

ATAHIYAT
Adalah berjanji antara Hamba dengan Allah

SALAM
Adalah sebagai tanda selesai kita menghadap Allah
Salam kekanan maksudnya Dzatullah (Kepada Allah)
Salam kekiri maksudnya Roh Idhofi (Kepada Diri Sendiri)

b. SHALAT THARIQAT

Disebut juga Shalat Jati.
Adalah mengetahui bersatunya/manunggal roh dan jasad
Muhaasabah/perhitungan dalam segala amal dan maksiat, menjauihi riya’, ujub, takabur, hawa nafsu dan segala perangai yang tercela.
Kiblatnya: Hati dalam diri
Waktunya: Ketika hawa nafsu datang

c. SHALAT HAKEKAT / SHALAT DA’IM

Adalah Musyaahadah/memandang wujud Allah sebagai Wajibul Wujud (yang pasti ada).
Kiblatnya: Allah meliputi segala tempat (Madep Marang Eneng, Ening Ingsun)
Waktunya: Tidak mengenal waktu
  • Niat : Niat ingsun shalat da’im kanggo salawase urip
  • Berdiri : Urip Ingsun
  • Rukuk : Mataku
  • Iktidal : Telingaku
  • Sujud : Hidungku
  • Bacaan Ayat : Pangucap/Bicaraku
  • Duduk : Teguhnya Imanku
  • Atahiyat : Mantapnya Tauhidku
  • Salam : Ma’rifatku
  • Dzikir : Awas Ingsun
d. SHALAT MA’RIFAT

Adalah bersatu/manunggalnya antara Raga, Cipta, Hati dan Rasa menyembah Allah, yang menyembah dan yang disembah sudah manunggal di dalam hati sanubari yang menyembah, atau yang menyembah bisa berhadapan dan bercakap-cakap dengan yang disembah.
  • Allah : INNANY ANA ALLAH (AKU INI ADALAH ALLAH)
  • Roh : ANTA ALLAH (ENGKAU ALLAH)
  • Allah : IQIMIS SHALATA LIDZIKRI (BERSHALATLAH UNTUK MENGINGAT AKU)

TINGKATAN DZIKIR
  • Dzikir Lisan : LA ILAHA ILALLAH
  • Dikir Hati/Qalbu : ALLAH, ALLAH…
  • Dzikir Sir/Rahasia : HU…, HU…
3. ZAKAT

a. ZAKAT SYARIAT
Adalah mengeluarkan sebagian harta benda dan diberikan kepada fakir/miskin apabila telah sampai nishab/batas atau ukuran dan haul/tahun

b. ZAKAT THARIQAT
  • Mensucikan hawa nafsu dari keinginan dunia (makan, minum, pakaian dll.)
  • Menjauhi perangai yang tercela dan tidak menyakiti makhluk lain dengan perkataan atau perbuatan
  • Tidak Riya’, Ujub, Takabur dll
c. ZAKAT HAKEKAT
Hanya cinta kepada Allah saja dan menyembunyikan rahasia serta kelebihan diri dan tidak memerlukan kemuliaan dari makhluk dan tidak mengingat kelebihan diri.

4. PUASA

a. PUASA SYARIAT
Menahan diri dari makan, minum, dan segala yang membatalkan puasa, sejak fajar sampai dengan terbenam matahari (maghrib)

b. PUASA THARIQAT
  • Menahan diri dari segala yang dibenci oleh semua makhluk
  • Menahan diri dari segala hawa nafsu
  • Menahan diri dari keluh kesah cobaan
  • Menahan diri dari rasa berat menunaikan ibadah kepada Allah
  • Teguh pendirian dan ridho/rela menerima qadha dan qodar dari Allah
c. PUASA HAKEKAT
Menahan diri dari kata-kata/perbuatan yang tidak patut/tidak pantas.

5. HAJI

a. HAJI SYARIAT
Pergi ke Ka’bah, Saudi Arabia untuk menunaikan ibadah haji menurut syarat dan rukunnya serta tata caranya.

b. HAJI THARIQAT
Naiknya orang salik (orang suluk untuk menjalani Thariqat) ke maqam/derajat Roh dengan bekal Takwa, tetap dzikir kepada Allah dan menghindarkan diri dari segala hawa nafsu.

c. HAJI HAKEKAT
Naiknya orang salik ke martabat Wahdah/martabat Ahadiyah, memfanakan atau meniadakan segala maujud, yang ada hanya Allah dengan bekal mahabbah atau cinta Nur Ahadiyah/Cahaya Kesatuan, maka akan terbuka/Mukasyafah dinding antara kita dengan Allah.

Sholat Taubat Nasuha Dan Sholat Toat

SHALAT TAUBAT NASUHA
  • Waktunya : Setelah Maghrib, sebelum Isya’
  • Jumlah Rakaatnya : 8 (Delapan) rakaat, 2 (Dua) rakaat salam atau 4 kali salam
  • Caranya:
- Rakaat Pertama : setelah baca Al-Fatihah, baca Al-Ikhlas 3 kali
- Rakaat Kedua : setelah baca Al-Fatihah, baca Al-Ikhlas 3 kali
- Rakaat selanjutnya bacaannya sama

SHOLAT TOAT
  • Waktunya : setelah Maghrib, sebelum Isya’
  • Jumlah Rakaatnya : 4 (empat) rakaat, sekali salam
  • Caranya:
- Rakaat I : setelah baca Al-Fatihah, baca surat Al Kautsar (Inna A’thoinna…) 15 Kali
- Rakaat II : setelah baca Al-Fatihah, baca surat Al Kautsar (Inna A’thoinna…) 15 Kali
- Rakaat III : setelah baca Al-Fatihah, baca Ayat Kursi 1 kali
- Rakaat IV : setelah baca Al-Fatihah, baca Ayat Kursi 2 kali

WIRID SETELAH SHOLAT TAUBAT DAN SHOLAT TOAT
  • Istigfar (Astaghfirullahaladzim)…
  • Sholat (Allohuma Sholli Alla Sayidina Muhammad Wa Ali Sayidina Muhammad)
  • Laa Ilaaha Ilallah Muhammadur Rasulullah…
  • Laa Ilaha Ilallah…
  • Ilallah…
  • Allah..
  • Allah Hu…
  • Hu…
Masing-masing minimal 15 kali, kecuali Hu… sebanyak-banyaknya.

SHOLAT TASBIH
  • Waktunya : Boleh siang, Boleh Malam (lebih utama malam hari)
  • Jumlah Rakaatnya : 4 (rakaat), 300 kali baca Tasbih
  • Caranya:
RAKAAT I
Berdiri, setelah baca Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas 3 kali, baca Tasbih : 15 Kali
Ruku’, setelah Bacaan Ruku’ Baca Tasbih : 10 Kali
Iktidal, setelah bacaan Iktidal, baca Tasbih : 10 Kali
Sujud I, setelah bacaan Sujud I, baca Tasbih : 10 Kali
Duduk, setelah bacaan Suduk, baca Tasbih : 10 Kali
Sujud II, setelah bacaan Sujud II, baca Tasbih : 10 Kali
Duduk lagi sebelum berdiri, baca Tasbih : 10 Kali
TOTAL BACAAN TASBIH RAKAAT I : 75 Kali

RAKAAT II
Berdiri, setelah baca Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas 3 kali, baca Tasbih : 15 Kali
Ruku’, setelah Bacaan Ruku’ Baca Tasbih : 10 Kali
Iktidal, setelah bacaan Iktidal, baca Tasbih : 10 Kali
Sujud I, setelah bacaan Sujud I, baca Tasbih : 10 Kali
Duduk, setelah bacaan Duduk, baca Tasbih : 10 Kali
Sujud II, setelah bacaan Sujud II, baca Tasbih : 10 Kali
Duduk Atahiyat Awal, setelah bacaan atahiyat awal, baca Tasbih : 10 Kali
TOTAL BACAAN TASBIH RAKAAT II : 75 Kali

RAKAAT III
Berdiri, setelah baca Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas 3 kali, baca Tasbih : 15 Kali
Ruku’, setelah Bacaan Ruku’ Baca Tasbih : 10 Kali
Iktidal, setelah bacaan Iktidal, baca Tasbih : 10 Kali
Sujud I, setelah bacaan Sujud I, baca Tasbih : 10 Kali
Duduk, setelah bacaan Duduk, baca Tasbih : 10 Kali
Sujud II, setelah bacaan Sujud II, baca Tasbih : 10 Kali
Duduk lagi sebelum berdiri, baca Tasbih : 10 Kali
TOTAL BACAAN TASBIH RAKAAT III : 75 Kali

RAKAAT IV
Berdiri, setelah baca Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas 3 kali, baca Tasbih : 15 Kali
Ruku’, setelah Bacaan Ruku’ Baca Tasbih : 10 Kali
Iktidal, setelah bacaan Iktidal, baca Tasbih : 10 Kali
Sujud I, setelah bacaan Sujud I, baca Tasbih : 10 Kali
Duduk, setelah bacaan Duduk, baca Tasbih : 10 Kali
Sujud II, setelah bacaan Sujud II, baca Tasbih : 10 Kali
Duduk Atahiyat Akhir, setelah bacaan Atahiyat Akhir, baca Tasbih : 10 Kali
TOTAL BACAAN TASBIH RAKAAT II : 75 Kali

Total Bacaan Tasbih Rakaat I sampai IV = 300 kali Tasbih

BACAAN TASBIH
Subhaanallah Wal Hamdu Lillah Walaa Ilaaha Ilallah Wallaahu Akbar Wa laa Haula Walla Quwwata Ila Billahil Aliyyil Adhiim

1. SUCI DARI NAJIS DAN HADATS (HADATS KECIL dan BESAR)
  • Najis : Wajib dibersihkan dengan air / tanah
  • Hadats Kecil : Dengan berwudhu
  • Hadats Besar : Dengan mandi besar / junub
2. SUCI DARI DOSA LAHIR
  • Mulut : Yang biasa dusta atau ghibah
  • Mata : Yang biasa melihat yang haram
  • Telinga : Yang biasa mendengar cerita kosong/bohong
  • Tangan : Yang biasa merusak
  • Kaki : Yang biasa berjalan berbuat maksiat
  • Kemaluan : Yang biasa berzina
3. SUCI DARI DOSA BATHIN (LATAIF)

a. LATIFATUS QOLBI
Letaknya dua jari dibawah susu kiri, yang berhubungan dengan jantung jasmani tempatnya sifat kemusrikan, tahayul dan sifat iblis.

b. LATIFATUS ROH
Letaknya dua jari dibawah susu kanan, yang berhubungan dengan rabu jasmani tempatnya sifat bahimiyah/binatang jinak yaitu sifat yang menuruti hawa nafsu.

c. LATIFATUS SIRRI
Letaknya dua jari diatas susu kiri
Sifat Jelek : sifat syabiyah/binatang buas, yaitu dholim, aniaya, pemarah
Sifat Baik : kasih sayang dan ramah tamah

d. LATIFATUL AKHFA
Letaknya ditengah dada yang berhubungan empedu jasmani
Sifat Jelek : sifat rabbaniyah yaitu sombong, takabur, riya’
Sifat Baik : ikhlas dan khusyuk

e. LATIFATUL KHAFI
Letaknya di atas susu kanan, dikendarai oleh limpa jasmani.
Sifat Jelek : Dengki, Khianat, Munafik
Sifat Baik : Syukur dan Sabar

f. LATIFATUN NATIQO
Letaknya diantara dua kening
Sifat Jelek : Amarah, Banyak Berkhayal
Sifat Baik : Tentram, Pikiran Tenang

g. LATIFATU KULLU JASAD
Yang mengendarai seluruh tubuh jasmani
Sifat Jelek : Jahil, Cinta Dunia
Sifat Baik : Ilmu dan Amal

4. MENCUCI HATI RABBANIYAH
Hati Rabbaniyah adalah roh suci, dialah hakekat diri yang sebenarnya yang merupakan induk dari Latifah-Latifah yang lain. (Selanjutnya - Syahadat)

KOMENTAR