2018-02-24

Sangkan Paraning Dumadi (Dari Mana Mau Kemana)


Kitab Hakekat 

Dari Mana Mau Kemana Pulangnya Kemana

  1. Sejatinya Urip Iro (Roh Suci) berasal dari Sukmo Kawekas dan akan kembali kepada-Nya.
  2. Sukmo Kawekas itu Tuking Urip (Asalnya Urip), Sangkan Paraning Dumadi atau yang menjadikan alam seisinya.
  3. Roh Suci Iro itu sejatinya Sorot atau Pletiknya Allah.
  4. Kahanan Iro itu Manunggal dengan Ingsun (Sukmo Sejati), juga Manunggal dengan Sukmo Kawekas.
  5. Badan Wadag terjadi lantaran Karsa atau kehendak atau kebijaksanaan Allah berwujud Anasir atau bakal atau bibit empat perkara, yaitu Swasana atau angin, Api, Air dan Bumi.
  6. Siro di turunkan di Alam Kewadagan atau dunia, memakai busana 4 (Empat) Anasir tersebut juga Panca Indra, sebagai sarana Karsa dan daya kekuatan dan penguasa untuk membuka kekuasaan Allah.
  7. Badan Wadag yang terjadi dari empat Anasir tersebut akan rusak dan akan kembali ke Asal-Nya. Swasana atau angin kembali ke angin, Api kembali ke Api, Air kembali ke Air dan Bumi kembali ke Bumi.
  8. Roh Suci (Roh Sejati) tetap langgeng Manunggal dengan Ingsun di Palenggahan Ingsun di Telenging Urip Langgeng, yaitu Manunggal dengan Sukmo Kawekas di Alam Sejati, Alam Ketentraman dan Kamulyan Langgeng.
  9. Yang demikian itu, bisanya Siro Manunggal atau kembali dengan Allah, kalau Roh iro tidak kotor oleh luasnya jagad atau Jiwa atau angen-angen iro tidak terlalu senang dengan barang yang tidak langgeng. Punya niat kembali ke Asal Urip atau kembali ke Allah dengan Ikhlas dan tidak takut mati.
  10. Kalau Hati atau angen-angen Iro tidak suci, tidak ikhlas dan tidak kesorotan Eling atau tidak ingat kepada Allah, bakal di turunkan kembali ke Alam Angen-angen Langgeng, yaitu pengadilan Allah di Alam Kewadagan yang sebelumnya ngambah Alam Peteng atau gelap (Alam Kafirun) atau Alam Panandang atau Penggemblengan Jiwa yang dosa dan lupa kepada Allah. Lama tidaknya di alam itu tergantung seberapa lama ingat kepada Allah
  11. Kalau Siro tidak menepati kewajiban suci, yaitu melaksanakan sejatinya Syahadat atau Paugeran Allah kepada kawulo, Siro akan di turunkan ke Alam Kerusakan (Dunia) yang sebelumnya melewati Alam Pepeteng (Alam Kafirun), yaitu Alam Panandang (Alam Penggemblengan Jiwa yang lupa kepada Allah sampai 7 (Tujuh) rambahan.
  12. Oleh karena itu kita harus melaksanakan kewajiban dan men-suci-kan hati supaya tidak tersiksa di Angan-angan Langgeng dan di turunkan lagi atau lahir kembali sampai tujuh rambahan. Kita harus punya tekat sekali rampung atau selesai, langsung Manunggal dengan Allah di Alam Sejati (Alam Langgeng).
  13. Dalane Pati bagi orang yang belum cukup sangu kesucian, setelah datang Titi Mongso atau Pepesti Pati. Badan Wadag yang terjadi dari 4 (Empat) Anasir akan merasakan sakit sebelum Roh oncat atau keluar dari Wadag. Siro akan merasakan sumrepet atau gelap mata dan nafas mulai terasa sesak. Kemudian Siro akan menjumpai Cahaya Panca Warna di Pangroso atau rasa, bukan di mata kepala. Cahaya tadi sejatinya adalah Saudara Pribadi, yaitu Urip yang Kauripan dari sejatinya Urip. Setelah itu melihat di Pangroso atau Rasa barang atau orang yang di cintai, Bapak, Ibu, Anak, Istri atau Harta Benda. Oleh karena masih mencintai orang atau harta benda, maka akan lupa kepada Allah dan niat tidak kembali kepada Allah. Hal ini menyebabkan Roh tidak kembali dan tidak Manunggal kepada Allah sampai di Alam Pepeteng (Alam Kafirun). Setelah ingat kembali kepada Allah baru di turunkan di Alam Angen-angen Langgeng dan Alam Kewadagan (Dunia).
  14. Dumadi Iro atau lahir Iro kembali yang kedua di dunia ini akan Ngunduh Wohing Pakarti Iro waktu hidup Iro yang pertama. Gembira atau susah, Bejo atau ciloko.
  15. Bagi yang punya sangu kesucian dan menjalankan sejatinya Syahadat, maka saoncate Roh atau setelah Roh keluar dari badan Wadag, lalu byarr…. Langsung Manunggal dengan Allah di Alam Sejati, yaitu Alam Ketentraman atau Alam Kamulyan Langgeng.
  16. Keadaan Alam Sejati itu tidak ada bandingannya, kesenangannya, ketentraman, nikmat, manfaat yang langgeng atau abadi.
  17. Sangunya pulang itu ada 4 (Empat):
  • Menjalankan sejatinya syahadat.
  • Eling atau ingat kepada Allah.
  • Niat atau percaya akan pulang kepada Allah.
  • Ikhlas meninggalkan kesenangan dunia. (Selanjutnya - Pernikahan Atau Perkawinan)

KOMENTAR