2017-08-28

Kitab Fusus al-Hikam (Mutiara Hikmah 27 Nabi) Ibnu Arabi


Kaitannya dengan Nubuatan/Kabar ghaib mengenai Imam Mahdi

Fusus al-Hikam; Mutiara Hikmah 27 Nabi karya (Muhyiddin) Ibnu ‘Arabi diterjemahkan dari judul asli ‘The Bezels of Wisdom’ The Missionary Society of Saint Paul the Apostle in the state of New York, New York, 1980 Penerbit Diadit Media, Gedung Diadit Media Jl. Kramat Pulo 2A Jakarta telp. (021) 3148940, Fax. (021) 3900466 alih bahasa/penerjemah dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia: Ahmad Sahidah dan Nurjannah Arianti cet. Kedua, Februari 2009 xxxii + 424; 155 x 235 mm ISBN: 979-3957-96-4

Dalam bab 2 mengenai ‘Hikmah Penghembusan Napas dalam Firman tentang Syis’ halaman 91 dalam buku terjemahan Fusus al-Hikam ini terdapat paragraph yang mengisyaratkan mengenai pembaharu akhir zaman. Di dalam paragraph tersebut sama sekali tidak disebut kata ‘Imam Mahdi’ atau ‘Isa yang akan datang’. Paragraf tersebut ialah sebagai berikut:

“Akan menjadi ada dalam garis keturunan Syis bahwasanya manusia sejati terakhir akan lahir, sambil membawa rahasia-rahasianya tentang hikmah ilahi. Manusia semacam ini tidak akan lahir sesudah dirinya. Dia akan menjadi Tanda Generasi. Di sana, akan lahir dengan dirinya seorang saudara wanita yang lahir sebelumnya, sehingga kepalanya akan menjadi kakinya. Dia akan lahir di daratan Cina dan akan berbicara dengan bahasa daerah tersebut. Kemudian kesucian akan mengatasi para pria dan wanita daerah ini dan, meskipun akan bergaul, tidak akan terlahir seorang anak sebagai manusia sejati. Dia akan menyeru mereka kepada Allah dengan tanpa keberhasilan, dan ketika Allah mengambilnya beserta orang-orang yang beriman di masanya, yang lain tetap hidup laksana binatang buas tanpa mengenal baik dan buruk, digantikan dengan hukum alam yang lebih rendah, intelek dan Syariah Suci menjadi kosong. Zaman akhir pun akan menyusul mereka.”

Komentar saya (Dildaar): kata daratan Cina bukanlah dimaksud berarti wilayah RRC tertentu yang sekarang seperti Beijing, Shanghai dll. Pada awal tahun 1200-an (beberapa puluh tahun sebelum buku ‘Fusus al-Hikam ditulis/ penulisnya mendapat mimpi/kasyaf bertemu Rasulullah), Khawarazm dan Samarqand (tanah leluhur Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad) sudah dikuasai Jenghiz Khan, kaisar Mongol-Cina. Sama kasusnya dengan sabda nabi mengenai seorang tokoh yang membawa iman dari golongan bangsanya Salman al-Farisi, faaris/Persia. Persia yang dimaksud nabi janganlah disamakan wilayahnya dengan Islamic Republic of Iran (IRI) karena Kekaisaran Persia jaman nabi sangat luas jauh melebihi IRI. Wilayah yang termasuk di dalamnya ialah Iran, Irak, sebagian Turki; bahkan pernah menguasai Suriah, Lebanon, Yordan tetapi dipukul mundur tentara Romawi Timur; Afghanistan, sebagian Pakistan, Armenia, Uzbekistan dll (Rusia selatan/Asia tengah). Samarkand (sekarang masuk Uzbekistan), daerah asal leluhur Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. termasuk dalam kekaisaran Persia.

Hadis nabi mengenainya juga tidak menyebut Imam Mahdi atau ‘Isa tetapi ‘Lau kaanal iimaanu ‘indats tsurayya lanaa lahu rijaalun au rojulun min haa-ulaa-i (Bukhori) hadis lain yang sejenis/searti ada yang menyebutkan Persia namun tidak Imam Mahdi tetapi ‘seseorang atau beberapa orang laki-laki’ (Selanjutnya - Pengantar Kitab Fusus al-Hikam)

KOMENTAR