2024-03-12

Amalan Dzikir Dan Cara Wushul Kepada Allah Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy'ari


Abul Abbas Al-Mursy bercerita, “Aku bertanya kepada guruku berkenaan Dzikir orang-orang yang telah benar-benar sampai (wushul) kepada Allah.”

Beliau berkata, “Dengan cara menggugurkan hawa nafsu dan mencintai Tuhannya. Dan teguh memegang kecintaan itu, dibanding mencintai yang lain daripada Allah.”

“Siapa yang ingin bersahabat dengan Allah, maka seharusnya ia memulai dengan meninggalkan segala syahwat diri (kepentingan pribadi). Sang hamba tidak akan sampai kepada Allah, jika masih ada pada dirinya segala kesenangan dirinya. Dan tidak juga sampai, jika dalam dirinya ada segala keinginan.”

Ada sebuah cerita di lingkungan Thoriqoh, seseorang yang sudah sepuh sebut saja namanya Tholib yang sudah ikut thoriqoh 20 tahun menghadap mursyidnya.

Tholib: “maaf Yai, saya ini sudah menjalani thoriqoh 20 tahunan, ngaji terus.. tapi kok sepertinya saya ko nggak wushul-wushul dengan Gusti Allah ya, Apa yang salah pada diri saya Yai?“
Mursyid: Sambil tersenyum bijak beliau berkata, “Coba pak Tholib bertanya kepada anak muda yang namanya Badrun, di halaqoh Jakarta. Coba tanya kepada dia, bagaimana dia bisa cepat wushul padahal dia ikut thoriqoh cuma 2 tahunan saja.”

Tholib: ” Terima kasih Yai, saya besok akan ke Jakarta, untuk bertemu dengan Badrun.”

Singkat cerita pak Tholib berjumpa dengan Badrun di Halaqoh Pengajian Hikam di Jakarta, lalu dia bertanya:

Tholib: “ini mas Badrun ya?”
Badrun: ”Iya pak, maaf bapak ini siapa ya? kok saya baru melihat bapak disini.”
Tholib: “Oh iya kita sama thoriqohnya, cuma saya halaqohnya di Jawa Timur. Maksud kedatangan saya, karena saya disuruh Kyai Mursyid untuk berjumpa dengan mas Badrun.”
Badrun: ”Oh.. Kyai Mursyid sampai menugaskan Bapak bertemu dengan saya, apa ada urusan yang penting sekali pak?”

Tholib: “Tidak kok, tapi penting juga sih karena menyangkut perjalanan diri saya. Begini mas Badrun saya ini ikut thoriqoh sudah lama sekali loh, sudah 20 tahunan. Dan saya juga sudah paham dan yakin mengenai dunia tassawuf ini. Tapi itu semua baru terbatas kepada pemahaman ilmu dengan akal saya. Ruhani saya masih belum mengalami wushul dengan Gusti Allah.”

“Lalu kata Yai mursyid, saya disuruh bertanya kepada mas Badrun. Karena Yai Mursyid bilang mas Badrun sudah wushul? Tolong saya mas Badrun, bagaimana cara mas Badrun bisa cepat wushul dengan Gusti Allah? padahal mas Badrun ikut thoriqoh baru 2 tahunan.”

Badrun tersenyum, tanpa rasa bangga sedikitpun dia berkata:

”Begini pak Tholib, saya nggak bisa banyak menerangkan metoda atau ilmu mengenai ruhani. Karena saya yakin Bapak lebih menguasai daripada saya yang baru 2 tahunan ini.”

Lanjutnya Badrun: ”Cuma 1 yang saya terapkan didalam diri saya, sewaktu mulai ikut thoriqoh..”
Tholib: “Apa itu mas…?”
Badrun: “Di Awal perjalanan ruhani saya, saya coba tanamkan rasa RELA… pada hati saya.”
Tholib: “Maksudnya..?”

Badrun: ” Ya, saya RELA bahwa diri saya masih berada dalam awal perjalanan..
Saya RELA, bahwa diri saya masih baru dan harus selalu berusaha mengingat dihati melantunkan ALLAH.. ALLAH.. ALLAH..,
Saya Rela, bahwa saya BELUM bisa merasakan apa-apa di dalam Hati saya berupa rasa dekat dengan Allah…

Bahkan sampai saat ini saya pun RELA bahwa saya belum WUSHUL dengan ALLAH…..” (sambil berlinangan air mata Badrun… menanggung kerinduan Ruh-nya yang menggelegak untuk berjumpa dengan Tuhannya)

Tholib: ”Astaghfirullah………”

Dipeluknya Badrun erat erat… berdua mereka sesenggukkan.. Ruh mereka seolah “terbang” menuju hadirat-NYA.. lalu Pak Tholib seolah mendengar Mursyidnya berkata didalam relung hatinya yang terdalam…..

“Hai Tholib… Rasa RELA itulah yang sesungguhnya mempunyai NILAI Disisi Allah.. Karena sesungguhnya apabila ALLAH meRidhoi hambaNYA, maka DIA akan memberikan rasa ke-RELA-an dalam diri hamba-NYA dalam menjalani Takdir-NYA dengan penjagaan-NYA dalam menjalani Syariat-NYA.

Baik hamba-NYA yang sudah WUSHUL maupun yang sedang “berjalan menuju kepada-NYA”. Bukankah RIDHO-NYA yang kalian mau dari ALLAH? Artinya, sama saja antara orang yang sedang berjalan menuju wushul, dengan orang sudah wushul disisi Allah kalau Allah sudah meRidhoi kepada hamba-NYA, hanya tugasnya saja yang berbeda..”

CARA WUSHUL KEPADA ALLAH DARI KH. HASYIM ASY'ARI

Wushul adalah sampai, wushul ilaallah ialah melihat Allah dengan AINUL BASHIROH (mata hati) yang mana dalam keyakinan orang yang sudah wushul tersebut telah benar-benar yakin akan adanya Allah.

Hal ini berbeda dengan penglihatan mata secara dhahir. Wushul ini merupakan pengalaman kerohanian bukan secara nyata seperti halnya Nabi Musa yang secara jasmani takkan mampu melihat Allah, tetapi pingsannya Nabi Musa adalah tanda bahwa ruhaninya melihat Allah.

Terkait Wushul Setiap insan mempunyai potensi untuk wushul kepada Allah sesuai yang dikendaki-Nya, hal itu bisa dilalui melalui guru, berthariqot dan lain-lain.

Dalam kitabnya JAMI’AH AL-MAQHOSID, Hadratusyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari menjelaskan cara Wushul Kepada Allah sebagaimana berikut:

  1. Taubat (meninggalkan) dari segala hal yang haram dan yang makruh
  2. Mencari ilmu sesuai kebutuhan
  3. Melanggengkan diri dalam keadaan suci
  4. Melanggengkan diri untuk melakukan sholat fardhu di awal waktu dengan berjamaah
  5. Melanggengkan diri untuk melakukan sholat sunnah rawatib
  6. Melanggengkan diri untuk melaksanakan sholat dhuha sebanyak delapan rakaat
  7. Melanggengkan diri untuk melakukan sholat sunnah sebanyak enam rokaat diantara Magrib dan Isya
  8. Melakukan sholat malam dan Sholat witir
  9. Puasa sunnah di hari Senin dan Kamis
  10. Puasa sunnah tiga hari dalam ayyamuk biid (pertengahan bulan Hijriyah, ketika bulan purnama)
  11. Puasa di hari-hari mulia
  12. Membaca Al Quran dengan penuh penghayatan
  13. Memperbanyak Istighfar
  14. Memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  15. Melanggengkan diri untuk membaca dzkir-dzikir yang disunnahkan di pagi hari dan sore hari.

Diantara dzikir-dzikir tersebut adalah:

Allahuma bika nusbihu wa bika numsi wa bika nuhyi wabika namutu wa ilaikan nusur shobahan wal masir masyaan, asabahna waasbaha milku lillahi walhamdu lillahi wal kibriyau wal adhomatu lillahi wal kholqu lillahi wal amru, wal lailu wannaharu ma wa ma sakana fihima lillahi. Allahumma ma asbaha bii min ni’matin aw biahadin min kholqika faminka wahdaka la syarika laka, falakal hamdu walakas syukru. (Dibaca 3x)

Allahumma inni asbahtu asyhaduka wa asyahadu hamlata ‘arsyika wa malaikatika wa jami’i kholkiak, innaka anta allahu la ilah illa anata wahdaka la syarika laka wa inna muhammad an ‘abduka wa rusuluka (Dibaca 4x)

Roditubillahi rabba wa bil islami dinan wabisayyidina muhammad in nabiyya warosulla (Dibaca 3x)

Amanar rosulu bima unzila ilaihi mir robbihi wal mu’mina kullun amana billahi wa malaikatuhu wa kutubihi wa rusuulihi la nuaffariqu baina ahadim min rusulihi wa qolu sami’na wa atho’na ghufronaka robbana wa ilaikal mashiru la yukallifullaahu nafsan illa wus’aha laha ma kasabat wa’ alaiha maktasabat robbana la taukhidna in nashina au akhho’na robbana wa la tahmil a’laina ishron kama hamaltahu a’lladzina min qoblina robbana wa la tuhammilna ma la thoqota lana bihi wa’fu anna waghfir lana warhamna anta maulana fanshurna ala qoumil kafirin, fain tawallau faqul hasbiyallahu la ilaha illa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa robbul arsyil ‘adhim (Dibaca 7x).

Fa subhanallahi hina tumsunabwa hina tusbihun wa lahul hamdu…. hingga firman Allah “tuhrojuna” .

Surat Yasin

‘Audzu billahis sami’il ‘alimi minas syaithonir rojim (Dibaca 3x)

Lau anzalna hadzal qur’ana ala jabalin laroaitahum li sajidin.. hingga akhir surat.

Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas (Dibaca 3x)

‘Audzu bi kalimatillahit tammati min ghodobihi wa ‘iqobihi wa syarri ‘ibadihi wa min hamazatis syathini wa an yadhurruni (Dibaca 3x)

Astagfirullahal adhim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi (Dibaca 3x)

Jika masih memiliki waktu dianjurkan membaca:

Subahanallahi wal hamdu lillahi wala ilaha illallahu wallahu akbaru (100x)

Wa lahaula wa la quwawata illa billahil ‘aliyyil ‘adhim (Dibaca 100x)

La ilaha illahu wahdahu la syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qodirun (Dibaca 100x atau 3x)

Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad in ‘abdika wa nabyyika wa habibika wa rosulikan nabiiyil ummiyil wa’ala alihi wa shohbihi wa sallim (Dibaca 100x atau 3x)

Demikian, semoga kita mendapat pertolonganNya, diberikan TaufiqNya agar mendapat hidayahNya meniti jalan yang benar sehingga kita dapat benar-benar wushul kepadaNya. (www.tebuireng.org, www.syadziliyah.web, www.muslimoderat.net)

KOMENTAR