Editor
“Syaikhmu bukanlah orang yang kamu dengar perkataannya; Syaikhmu adalah orang yang kamu ambil petuahnya.
Syaikhmu bukanlah orang yang ekspresinya (ʿibārah) ditujukan kepadamu; Syaikhmu adalah orang yang kiasan simbolisnya (ishārah) menembus keberadaanmu.
Syaikhmu bukanlah orang yang mengundangmu ke Pintu [Hadirat Ilahi]; Syaikhmu adalah orang yang mengangkat tabir antara Dia (Allāh ﷻ) dan kamu.
Syaikhmu bukanlah orang yang mengarahkanmu dengan pernyataannya (maqāl); Syaikhmu adalah orang yang kondisi spiritualnya membangunkan dan menyadarkanmu.
Syaikhmu adalah orang yang menyelamatkanmu dari penjara keinginan yang sia-sia dan membawamu ke Hadirat Guru Sejati..
Syaikhmu adalah orang yang terus memoles hatimu sampai Cahaya Tuhanmu bersinar di dalamnya.
Syaikhmu adalah orang yang membangunkanmu kepada Allāh dan membawamu dalam perjalanan sampai mencapai-Nya.
Syaikhmu adalah orang yang terus berdiri di sisimu sampai dia menghadirkanmu di hadapan Allāh dan menempatkanmu dalam cahaya keesaan Ilahi, dan berkata 'Di sinilah kamu sekarang terhubung langsung dengan Tuhanmu!' "
- Imām Ibn ʿAṭāʾiLlāh al Sakandarī qaddasa Allāhu sirrah, Laṭāʾif al Minan -
