2018-01-10

Haul Syekh Ibnu Arabi 22 Rabi-us-Sani (10 Januari)


22 Rabi-us-Sani (10 Januari), adalah urs (haul) Muhyiddin "Sang Penghidup Agama" Ibnu Arabi. Dia juga dikenal sebagai Syaikh Al-Akbar, "Guru Besar". Dia adalah seorang ilmuwan Arab Sunni Andalusia, sufi mistik, penyair, dan filsuf. Makamnya terletak di Damaskus, Syria. Semoga kita semua mendapatkan berkahnya.

Ibnu 'Arabi dianggap oleh banyak orang sebagai filsuf sufi terbesar. Pendekatannya lebih merupakan pendekatan terstruktur terhadap mistisisme Sufi yang ditujukan pada pengetahuan Ketuhanan, berbeda dengan mistisisme Rumi yang lebih mengarah pada pemusnahan hebat dalam Cinta. Ibnu 'Arabi adalah salah satu penulis sufi yang paling produktif, yang telah menyusun sejumlah besar karya dalam hidupnya baik dalam prosa maupun syair, yang mempengaruhi pemikiran filosofis dan mistis, tidak hanya di dunia Muslim, tapi juga di Eropa Kristen.

Lahir di Murcia, di Spanyol Moor, Ibnu 'Arabi bisa melacak nenek moyangnya kembali ke Arabia kuno. Ketika dia masih kecil, keluarganya pindah ke Sevilla (Sevilla) di mana dia memulai studinya. Selama masa kanak-kanak, dia memiliki visi transformatif yang membuatnya teguh di jalur mistis.

Ibnu 'Arabi bepergian ke seluruh dunia Islam - Spanyol, Afrika Utara, Timur Tengah. Dia menghabiskan sepuluh tahun terakhir hidupnya di Damaskus.

Di antara banyak tulisannya, mungkin karya filosofisnya yang paling berpengaruh adalah Kejayaan Rohani (al Futuhat al Makkiya) dan Aspek Kebijaksanaan (al Fusus al Hikam). mengungkapkan dirinya untuk akhirnya menjadi eksplorasi kerinduan jiwa bagi Tuhan. Ini adalah kisah ziarah suci ke Mekah, di mana sang pahlawan bertemu dengan seorang wanita muda Persia yang memiliki kecantikan murni bernama Nizham (Harmony). Pertemuan dengan perwujudan keharmonisan yang sempurna ini mengilhami pencarian yang sungguh-sungguh yang menjadi pencarian yang Sejati, yaitu Tuhan.

Saat kami bersama...

Saat kami bersama
Untuk meminta satu sama lain
Engkau akan berpikir bahwa kita
Seperti surat ganda
Pada saat persatuan dan pelukan.


Bahkan jika kita dibuat
Dari sifat ganda,
Pandangan kami hanya melihat
Satu kesatuan ...


Kami tidak hadir dan karena itu menginginkan
Menyebabkan jiwaku berlalu.
Pertemuan tidak menyembuhkanku
Karena itu tetap bertahan baik dalam ketiadaan dan di kehadiran


Saksikan Dia di dalam diriku
Hal yang sama sekali tidak kubayangkan.
Penyembuhan adalah penyakit baru,
Yang datang dari ekstase...


Karena untukku, aku melihat Wujud
Keindahan yang mempesona
Cemerlang dan Agung
Di setiap pertemuan kami.


Seseorang yang tetap dalam ekstase
Ada dalam kesinambungan
Dengan keindahan yang terus menerus
Sampai pada titik harmoni yang sempurna.

KOMENTAR